JAMBORE SANITASI NASIONAL 2014
Hari Sabtu, 14 Juli 2014, jam 9 pagi, aku berangkat ke Surabaya ke Kantor Satker Pengembangan
PLP Jawa Timur untuk persiapan akhir menuju Jambore Sanitasi Nasional 2014. Di sana, akudan kelima Duta Sanitasi Jawa Timur 2014 diajak untuk memantapkan mental sebelum pergi ke Jakarta. Kami melakukan gladi menari Reyog Ponorogo yang akan kami tampilkan di acara pembukaan nanti.
Minggu, pukul
5 pagi, kami pun berangkat menuju Bandara Internasional Juanda
Surabaya. Setelah menunggu kurang lebih 1 jam, kami akhirnya terbang ke Jakarta.
Sampai di bandara Soekarno-Hatta, para perwakilan Jawa Timur langsung
menyewa mobil untuk berangkat menuju Hotel Mercure Ancol. Di hotel, kami langsung memperoleh kamar masing-masing.
Di Jamsannas, setiap kamar terdiri dari 3 peserta yang berasal dari provinsi
yang berbeda. Kebetulan, saya sekamar dengan anak Jambi dan Bali. Sebelum
pergi ke kamar, saya dan Dusan Jatim lain harus berlatih tari lagi. Kali ini,
dilatih oleh koreografer professional dari Jakarta. Setelah itu, semua diharuskan
bersih diri yang kemudian dilanjut dengan pembagian kelompok kerja. Dan terakhir,
acara istirahat.
Keesokannya,
setelah sholat shubuh, para Duta Sanitasi Jatim 2014 merias wajah dan mengenakan
kostum tari. Aku, Maya, Carena, dan Elvira menjadi jathil. Sedangkan Akaml dan Ivan menjadi reyog.
Akhirnya,
tibalah acara pembukaan yang sesungguhnya. Opening
ceremony Jambore Sanitasi Nasional 2014 dibawakan oleh Lula Kamal. Para duta Jawa Timur akhirnya membawakan Tarian Reyog Ponorogo. Kami berusaha semaksimal mungkin.
Setelah
acara pembukaan, dilanjutkan dengan talkshow bertema “Membangun Generasi Muda
Peduli Sanitasi”, pembelakan teknik presentasi, mengenali potensi diri,
membangkitkan kreativitas anak untuk peduli sanitasi, air, dan energi. Pada
hari Senin tersebut, yang membawakan pembekalan membangkitkan kreativitas anak
adalah Kak Seto lho.. saya sempat berfoto dengan beliau.
Pada hari Selasa, ada pembekalan teknik mengemas pesan
sanitasi, simulasi penghematan air, sanitasi berwawasan lingkungan melalui
toilet bersih dan hemat air, serta sharing
pengalaman menjadi Duta Sanitasi oleh Kak Bella Suratmono selaku Juara 1 Duta
Sanitasi Nasional 2013 dan Kak Leon Alvinda Putra selaku Duta Sanitasi Jawa
Tengah 2013. Tak kalah menarik, para Dusan dari 33 provinsi diajari cara membatik
lho.
Pada hari ke-4, masih ada lagi pembekalan, yaitu mengenai penanganan sampah 3R melalui pengembangan asuransi dengan sampah dan penataan kota berwawasan lingkungan. Tak lupa, panitia yang bernama Pak Dadang Suryana menjelaskan mengenai tata cara praktek kerja lapangan untuk keesokan harinya.
Akhirnya tibalah hari Kamis, waktunya Praktek Kerja Lapangan. Para Dusan berangkat menuju Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Kecamatan Sumur Batu Kota Bekasi. Setiap 2 kelompok akan ditugaskan ke salah satu titik di TPA. Mereka diharuskan menemukan masalah di titik tersebut. Setelah makan siang, setiap kelompok akan mempresentasikan hasil kerja mereka sekaligus menampilkan diagram yang telah mereka buat di atas kertas manila yang disediakan panitia. Pada penutupan akan diumumkan kelompok yang menampilkan presentasi terbaik.
Tanggal 20 Juni 2014, diadakan pembekalan pengolahan sampah dengan 3R oleh salah satu praktisi 3R Bandung, yaitu Ibu Dewi. Ibu Dewi pernah tampil di acara Kick Andy lho.. Sorenya, saya dan 188 anak lainnya diajak untuk gladi kotor GIPS (Gema Indonesia Peduli Sanitasi) di Senayan.
Esoknya, GIPS pun tiba. Menteri-menteri yang datang antara lain Menteri PU, Menteri Kesehatan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, SIKIB (Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu), Menteri Lingkungan Hidup, dan Direktur Jenderal Cipta Karya sebagai tamu VIP. Ada juga 1000 anak Jakarta yang terpilih untuk memainkan alat musik dan memakai payung dari barang bekas.
Tahukah Teman-teman? Pada acara GIPS, tercatat rekor MURI pemakaian payung dari bahan bekas terbanyak, lho..
Setelah GIPS selesai, para Duta Sanitasi diajak berwisata ke Monas. Kemudian, malamnya, para peserta diberikan waktu bebas. saya dan teman-teman Dusan Jatim, dengan Shidqi dari Jawa Tengah dan Figo dari Jawa Barat pergi ke Pekan Raya Jakarta. Kami didampingi pendamping Jawa Timur.
Di hari Minggu, seluruh Duta Sanitasi dari 33 provinsi diberi fasilitas untuk bermain di dufan tanpa dipungut biaya.
Yang paling berkesan adalah acara pada hari Senin, yaitu silaturrahmi dengan Ibu Ani Yudhoyono di Istana Negara. Di sana, Ibu Negara memberi sambutan, begitu pula dengan Menteri PU. Ada juga pengumuman Duta Sanitasi Nasional 2014.
Setelah dari Istana Negara, kami melanjutkan perjalanan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ada sambutan dari Pak Nuh, selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang menjanjikan kami beasiswa berupa uang.
Setelah semua kegiatan hari Senin itu selesai, tibalah acara penutupan tepat pada pukul 7 malam. Pada acara tersebut, Bapak Joko Kirmanto, selaku Menteri PU, kembali memberi sambutan. Dilanjutkan dengan pengumuman penampilan kesenian terbaik, kelompok kerja terbaik, kamar terbersih, dan Duta Terfavorit. Ada juga pengumuman lomba pantun oleh ATI dan tes pengetahuan HIV/AIDS oleh Promkes.
Setelah semua pengumuman lomba kelar, tibalah saatnya acara foto masing-masing provinsi dengan Menteri PU di depan panggung. Lalu, ada juga pemakaian slempang Duta Sanitasi 2014 secara serentak. Dan yang paling akhir, adalah penampilan artis cantik Tasya Kamila.
Selain ada Tasya, ada juga penyanyi Nugie. Para Dusan diajak untuk bernyanyi bersama dia di atas panggung.
Di samping nyanyi bersama, beberapa Dusan ada yang menangis sedih karena besok mereka akan berpisah. Ada yang saling minta tanda tangan, saling catat nomor atau akun sosmed yang bisa dihubungi, ada juga yang saling berpelukan. Pokoknya, acara terakhir itu sungguh mengharu biru deh.
Esoknya, setelah sarapan, saya dan para Dusan Jatim berpamit kepada teman-teman dekat kami. Memang, waktu kepulangan tiap provinsi berbeda-beda, tergantung dengan jadwal transportasi yang dinaiki. Pihak panitia juga sudah menyediakan beberapa bus untuk mengantarkan Dusan ke bandara Soekarno-Hatta.
Setelah setengah jam perjalanan, sampailah kami di bandara. Kami langsung menuju ruang tunggu. Sesudah menunggu beberapa menit, kami segera masuk pesawat dan menduduki tempat masing-masing.
Perjalanan kami menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam. Kami sudah ditunggu oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum Jawa Timur, dan langsung dibawa ke Kantor Satker Pengembangan PLP Jawa Timur. Masing-masing Dusan pun menunggu dijemput oleh orangtua kami.
Jambore Sanitasi Nasional 2014 merupakan pengalaman terbaikku untuk sekarang ini. Semoga, semakin saya bertambah usia, kesempatan yang datang lebih menakjubkan daripada acara Jamsannas 2014 ini. :)
Pada hari ke-4, masih ada lagi pembekalan, yaitu mengenai penanganan sampah 3R melalui pengembangan asuransi dengan sampah dan penataan kota berwawasan lingkungan. Tak lupa, panitia yang bernama Pak Dadang Suryana menjelaskan mengenai tata cara praktek kerja lapangan untuk keesokan harinya.
Akhirnya tibalah hari Kamis, waktunya Praktek Kerja Lapangan. Para Dusan berangkat menuju Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Kecamatan Sumur Batu Kota Bekasi. Setiap 2 kelompok akan ditugaskan ke salah satu titik di TPA. Mereka diharuskan menemukan masalah di titik tersebut. Setelah makan siang, setiap kelompok akan mempresentasikan hasil kerja mereka sekaligus menampilkan diagram yang telah mereka buat di atas kertas manila yang disediakan panitia. Pada penutupan akan diumumkan kelompok yang menampilkan presentasi terbaik.
Tanggal 20 Juni 2014, diadakan pembekalan pengolahan sampah dengan 3R oleh salah satu praktisi 3R Bandung, yaitu Ibu Dewi. Ibu Dewi pernah tampil di acara Kick Andy lho.. Sorenya, saya dan 188 anak lainnya diajak untuk gladi kotor GIPS (Gema Indonesia Peduli Sanitasi) di Senayan.
Esoknya, GIPS pun tiba. Menteri-menteri yang datang antara lain Menteri PU, Menteri Kesehatan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, SIKIB (Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu), Menteri Lingkungan Hidup, dan Direktur Jenderal Cipta Karya sebagai tamu VIP. Ada juga 1000 anak Jakarta yang terpilih untuk memainkan alat musik dan memakai payung dari barang bekas.
Tahukah Teman-teman? Pada acara GIPS, tercatat rekor MURI pemakaian payung dari bahan bekas terbanyak, lho..
Setelah GIPS selesai, para Duta Sanitasi diajak berwisata ke Monas. Kemudian, malamnya, para peserta diberikan waktu bebas. saya dan teman-teman Dusan Jatim, dengan Shidqi dari Jawa Tengah dan Figo dari Jawa Barat pergi ke Pekan Raya Jakarta. Kami didampingi pendamping Jawa Timur.
Di hari Minggu, seluruh Duta Sanitasi dari 33 provinsi diberi fasilitas untuk bermain di dufan tanpa dipungut biaya.
Yang paling berkesan adalah acara pada hari Senin, yaitu silaturrahmi dengan Ibu Ani Yudhoyono di Istana Negara. Di sana, Ibu Negara memberi sambutan, begitu pula dengan Menteri PU. Ada juga pengumuman Duta Sanitasi Nasional 2014.
Setelah dari Istana Negara, kami melanjutkan perjalanan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ada sambutan dari Pak Nuh, selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang menjanjikan kami beasiswa berupa uang.
Setelah semua kegiatan hari Senin itu selesai, tibalah acara penutupan tepat pada pukul 7 malam. Pada acara tersebut, Bapak Joko Kirmanto, selaku Menteri PU, kembali memberi sambutan. Dilanjutkan dengan pengumuman penampilan kesenian terbaik, kelompok kerja terbaik, kamar terbersih, dan Duta Terfavorit. Ada juga pengumuman lomba pantun oleh ATI dan tes pengetahuan HIV/AIDS oleh Promkes.
Setelah semua pengumuman lomba kelar, tibalah saatnya acara foto masing-masing provinsi dengan Menteri PU di depan panggung. Lalu, ada juga pemakaian slempang Duta Sanitasi 2014 secara serentak. Dan yang paling akhir, adalah penampilan artis cantik Tasya Kamila.
Selain ada Tasya, ada juga penyanyi Nugie. Para Dusan diajak untuk bernyanyi bersama dia di atas panggung.
Di samping nyanyi bersama, beberapa Dusan ada yang menangis sedih karena besok mereka akan berpisah. Ada yang saling minta tanda tangan, saling catat nomor atau akun sosmed yang bisa dihubungi, ada juga yang saling berpelukan. Pokoknya, acara terakhir itu sungguh mengharu biru deh.
Esoknya, setelah sarapan, saya dan para Dusan Jatim berpamit kepada teman-teman dekat kami. Memang, waktu kepulangan tiap provinsi berbeda-beda, tergantung dengan jadwal transportasi yang dinaiki. Pihak panitia juga sudah menyediakan beberapa bus untuk mengantarkan Dusan ke bandara Soekarno-Hatta.
Setelah setengah jam perjalanan, sampailah kami di bandara. Kami langsung menuju ruang tunggu. Sesudah menunggu beberapa menit, kami segera masuk pesawat dan menduduki tempat masing-masing.
Perjalanan kami menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam. Kami sudah ditunggu oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum Jawa Timur, dan langsung dibawa ke Kantor Satker Pengembangan PLP Jawa Timur. Masing-masing Dusan pun menunggu dijemput oleh orangtua kami.
Jambore Sanitasi Nasional 2014 merupakan pengalaman terbaikku untuk sekarang ini. Semoga, semakin saya bertambah usia, kesempatan yang datang lebih menakjubkan daripada acara Jamsannas 2014 ini. :)
Komentar
Posting Komentar